Menu Bar

Alamat : PERUM METRO GRAHA UB 22 JOMBANG - JAWA TIMUR ( Melayani Home Care - Perawatan Luka Modern )

9/25/2018

Askep Chest Pain / Nyeri Dada

Askep Chest Pain / Nyeri Dada
By.mk.widodo

A. PENGERTIAN
· Nyeri dada adalah perasaan nyeri / tidak enak yang mengganggu daerah dada dan seringkali merupakan rasa nyeri yang diproyeksikan pada dinding dada (referred pain)
· Nyeri Coroner adalah rasa sakit akibat terjadinya iskemik miokard karena suplai aliran darah koroner yang pada suatu saat tidak mencukupi untuk kebutuhan metabolisme miokard.
· Nyeri dada akibat penyakit paru misalnya radang pleura (pleuritis) karena lapisan paru saja yang bisa merupakan sumber rasa sakit, sedang pleura viseralis dan parenkim paru tidak menimbulkan rasa sakit .

B. ETIOLOGI

Nyeri Dada :
1. Cardial
o Koroner
o Non Koroner
2. Non Cardial
o Pleural
o Gastrointestinal
o Neural
o Psikogenik

C. TANDA DAN GEJALA

Tanda dan gejala yang biasa menyertai nyeri dada adalah :
· Nyeri ulu hati
· Sakit kepala
· Nyeri yang diproyeksikan ke lengan, leher, punggung
· Diaforesis / keringat dingin
· Sesak nafas
· Takikardi
· Kulit pucat
· Sulit tidur (insomnia)
· Mual, Muntah, Anoreksia
· Cemas, gelisah, fokus pada diri sendiri
· Kelemahan
· Wajah tegang, merintih, menangis
· Perubahan kesadaran

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. EKG 12 lead selama episode nyeri
o Takhikardi / disritmia
o Rekam EKG lengkap : T inverted, ST elevasi / depresi, Q Patologis
2. Laboratorium
o Kadar enzim jantung : CK, CKMB, LDH
o Fungsi hati : SGOT, SGPT
o Fungsi Ginjal : Ureum, Creatinin
o Profil Lipid : LDL, HDL
3. Foto Thorax
4. Echocardiografi
5. Kateterisasi jantung

F.PENGKAJIAN
1. Pengkajian Primer
o Airway
§ Bagaimana kepatenan jalan nafas
§ Apakah ada sumbatan / penumpukan sekret di jalan nafas ?
§ Bagaimana bunyi nafasnya, apakah ada bunyi nafas tambahan ?
o Breathing
§ Bagaimana pola nafasnya ? Frekuensinya? Kedalaman dan iramanya ?
§ Apakah menggunakan otot bantu pernafasan ?
§ Apakah ada bunyi nafas tambahan ?
o Circulation
§ Bagaimana dengan nadi perifer dan nadi karotis? Kualitas (isi dan tegangan)
§ Bagaimana Capillary refillnya, apakah ada akral dingin, sianosis atau oliguri ?
§ Apakah ada penurunan kesadaran ?
§ Bagaimana tanda-tanda vitalnya ? T, S, N, RR, HR ?
2. Pengkajian Sekunder
Hal-hal penting yang perlu dikaji lebih jauh pada nyeri dada (koroner) :
1. Lokasi nyeri
Dimana tempat mulainya, penjalarannya (nyeri dada koroner : mulai dari sternal menjalar ke leher, dagu atau bahu sampai lengan kiri bagian ulna)
2. Sifat nyeri
Perasaan penuh, rasa berat seperti kejang, meremas, menusuk, mencekik/rasa terbakar, dll.
3. Ciri rasa nyeri
Derajat nyeri, lamanya, berapa kali timbul dalam jangka waktu tertentu.
4. Kronologis nyeri
Awal timbul nyeri serta perkembangannya secara berurutan
5. Keadaan pada waktu serangan
Apakah timbul pada saat-saat / kondisi tertentu
6. Faktor yang memperkuat / meringankan rasa nyeri misalnya sikap/posisi tubuh, pergerakan, tekanan, dll.
7. Gejala lain yang mungkin ada atau tidaknya hubungan dengan nyeri dada.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perubahan kenyamanan nyeri (nyeri akut) b.d iskemia jaringan sekunder terhadap sumbatan arteri, inflamasi jaringan
2. Perubahan perfusi jaringan (otot jantung) b.d penurunan aliran darah
3. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai O2 dan kebutuhan metabolisme jaringan.

INTERVENSI KEPERAWATAN
Prinsip-prinsip Tindakan :
1. Tirah baring (bedrest) dengan posisi fowler / semi fowler
2. Melakukan EKG 12 lead kalau perlu 24 lead
3. Mengobservasi tanda-tanda vital
4. Kolaborasi pemberian O2 dan pemberian obat-obat analgesik, penenang, nitrogliserin, Calcium antagonis dan observasi efek samping obat.
5. Memasang infus dan memberi ketenangan pada klien
6. Mengambil sampel darah
7. Mengurangi rangsang lingkungan
8. Bersikap tenang dalam bekerja
9. Mengobservasi tanda-tanda komplikasi

DAFTAR PUSTAKA
1. Abdurrahman, N, Anamnesa dan pemeriksaan Jasmani Sistem Kardiovaskuler dalam IPD Jilid I, Jakarta: FKUI, 1999.
2. Doenges, Marilynn E,Rencana Asuhan Keperawatan, Jakarta : EGC, 2000.
3. Himawan, Buku Kuliah Gangguan Sistem Kardiovaskuler,1994.
4. Hudak&Gallo, Keperawatan Kritis cetakan I, Jakarta : EGC, 1995.

Home Care


HOME CARE (Perawatan Pasien di Rumah)

Perawatan pasien di rumah atau yang biasa kita kenal dengan istilah Home Care saat ini sudah menjadi trend dan ladang bisnis yang menjanjikan bagi pelaku usaha homecare. Home care memberikan banyak keuntungan untuk berbagai pihak. Bagi pihak pelanggan (klien) tentunya dengan adanya homecare mereka akan merasa lebih dekat dengan anggota keluarga mereka yang sakit. Homecare juga memberikan keuntungan cost yang lebih murah dibandingkan dengan biaya perawatan pasien di rumah sakit. Nah bagi penyelenggaranya, homecare memberikan keuntungan yaitu pendapatan yang lebih besar seiring dengan permintaan akan pelayanan homecare semakin besar.

Lalu bagaimana sih cara mendirikan usaha home care? Baik, pada kesempatan ini, penulis akan mencoba memaparkan persyaratan, cara, perizinan dan alat / sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk mendirikan usaha homecare.


PERSYARATAN PENDIRIAN HOMECARE
Usaha Homecare Wajib Memiliki Minimal Prasyarat Diantaranya:

Ketenagaan Homecare
a. Manajer kasus, dengan kualifikasi: 
  • Perawat Homecare Minimal Lulusan DIII Keperawatan dan S1 Keperawatan
  • Memiliki sertifikat pelatihan home care 
  • Memiliki pengalaman kerja minimal 3 tahun 
  • Memiliki SIP, SIK atauSIPP
b. Pelaksana pelayanan homecare dengan kualifikasi (Syarat Wajib Bagi Perawat Homecare) : 
  • Minimal D.III  Kepearawatan
  • Memiliki sertifikat pelatihan home care 
  • Memiliki pengalaman kerja minimal 3 tahun 
  • Memiliki SIP, SIK atau SIPP
Kelengkapan Alat dan Sarana serta Prasarana Mendirikan Homecare:

a. Alat kesehatan 
  1. Tas/ kit 
  2. Pemeriksaan fisik 
  3. Set perawatan luka 
  4. Set emergency 
  5. Set pemasangan selang lambung 
  6. Set huknah 
  7. Set memandikan 
  8. Set pengambilan preparat 
  9. Set pemeriksaan lab. Sederhana 
  10. Set infus/ injeksi 
  11. Sterilisator 
  12. Pot/ urinal 
  13. Tiang infuse 
  14. Tempat tidur khusus orang sakit 
  15. Pengisap lendir
  16. Perlengkapan oxygen 
  17. Kursi roda 
  18. Tongkat / tripot / walker
  19. Perlak / alat tenun
b. Alat habis pakai
  1. Obat emergency 
  2. Perawatan luka 
  3. Suntik/ pengamian darah 
  4. Untuk infuse 
  5. Pemasagan selang lambung 
  6. Huknah, selang lambung, kateter 
  7. Sarung tangan, masker 
  8. Dll

STANDART ALAT HOME CARE 
menurut  (Drs.I Nyoman Cakra, A.Md.Kep, SH.,2006.)
Peralatan Home Care :
  1. Set tempat tidur khusus orang sakit 
  2. Set kursi roda/ tongkat/ kruk/ tripot 
  3. Set oksigen 
  4. Set penghisap lender 
  5. Set bab/ bak 
  6. Set suntik 
  7. Set perawatan luka 
  8. Set pemasangan selang lambung 
  9. Set huknah/ klisma 
  10. Set pemasangan selang catheter 
  11. Set preparat pemeriksaan laboratorium. 
  12. Set formulir untuk asuhan keperawatan
Bahan Habis Pakai Home Care
  1. Kasa/ kapas steril 
  2. Kertas tissue 
  3. Cairan pelicin/ minyak/ jelly 
  4. Plester/ pembalut
  5.  Kantong plastik untuk sampah biologis dan infeksius. 
  6. Alkohol 70 %/ cairan desinfektan 
  7. Obat merchurochrom 70 % 
  8. Tabung plastik/ botol tempat preparat tinja, urine. 
  9. Bilah kayu untuk mengambil preparat. 
  10. Sabun/ deterjen.11. Resusisator untuk bayi 
  11. Spuit dan jarum suntik dispossible ukuran. 1, 2, 3, 5, 10, 20
Obat-obatan Emergency Home care
  1. Adrenalin 
  2. Dexametazon 
  3. Xyllo dan Deladryl 
  4. Cairan infusdan set infus
c. Sarana lain
  1. Alat dan media pendidikan kesehatan 
  2. Ruangan beserta perlengkapannya 
  3. Kendaraan 
  4. Alat komunikasi 
  5. Alat informasi/ dokumentasi

Cara dan Syarat Mengurus Perijinan Pendirian Home Care
a. Berbadan hukum ( yayasan, badan hukum lainnya )
b. Permohonan ijin ke Dinkes kabupaten/ Kota, dengan melampirkan:
  1. Rekomendasi PPNI 
  2. Ijin prakik perawat ( SP, SIK, SIPP ) 
  3. Persyaratan peralatan kesehatan dan sarana komunikasi dan transportasi 
  4. Ijin lokasi bangunan 
  5. Ijin lingkungan
  6.   Ijin usaha 
  7. Persyaratan tata ruang bangunan untuk homecare
B. MEKANISME PELAYANAN HOME CARE
1. Proses penerimaan kasus
  1. Home care menerima pasien dari rumah sakit, puskesmas, sarana lain, keluarga.
  2. Pimpinan home care menunjuk menejer kasus untuk mengelola kasus.
  3. Manajer kasus membuat surat perjanjian dan proses pengelolaan kasus
2. Proses pelayanan home care
a. Persiapan
  1. Pastikan identitas pasien 
  2. Bawa denah/ petunjuk tempat tinggal pasien 
  3. Lengkap kartu identitas unit tempat kerja 
  4. Pastikan perlengkapan pasien untuk di rumah 
  5. Siapkan file asuhan keperawatan 
  6. Siapkan alat bantu media untuk pendidikan
b. Pelaksanaan
  1. Perkenalkan diri dan jelaskan tujuan. 
  2. Observasi lingkungan yang berkaitan dengan keamanan perawat 
  3. Lengkapi data hasil pengkajian dasar pasien 
  4. Membuat rencana pelayanan 
  5. Lakukan perawatan langsung 
  6. Diskusikan kebutuhan rujukan, kolaborasi, konsultasi dll 
  7. Diskusikan rencana kunjungan selanjutnya dan aktifitas yang akan dilakukan 
  8. Dokumentasikan kegiatan
c. Monitoring dan evaluasi
  1. Keakuratan dan kelengkapan pengkajian awal 
  2. Kesesuaian perencanaan dan ketepatan tindakan 
  3. Efektifitas dan efisiensi pelaksanaan tindakan oleh pelaksanan
d. Proses penghentian pelayanan home care, dengan kreteria :
  1. Tercapai sesuai tujuan 
  2. Kondisi pasien stabil 
  3. Program rehabilitasi tercapai secara maximal 
  4. Keluarga sudah mampu melakukan perawatan pasien 
  5. Pasien di rujuk• Pasien menolak pelayanan lanjutan 
  6. Pasien meninggal dunia
C. Pembiayaan Home Care
1. Prinsip penentuan tarif layanan homecare
  1. Pemerintah/ masyarakat bertanggung jawab dalam memelihara kesehatan 
  2. Disesuaikan dengan kemampuan keuangan dan keadaan sosial ekonomi 
  3. Mempertimbangkan masyarakat bepenghasilan rendah/ asas gotong royong 
  4. Pembayaran dengan asuransi ditetapkan atas dasar saling membantu 
  5. Mencakup seluruh unsur pelayanan secara proporsional
2. Jenis pelayanan yang kena tarif
  1. Jasa pelayanan tenaga kesehatan
  2.   Imbalan atas pemakaian sarana kesehatan yang digunakan langsung oleh pasien 
  3. Dana transportasi untuk kunjungan pasien

C. PEMANTAUAN, PEMBINAAN DAN PENILAIAN USAHA HOME CARE
A. Pemantauan Home Care
  1. Aspek fisik 
  2. Manajerial 
  3. Sumber daya 
  4. Pelayanan 
  5. Pembiayaan
B. Pembinaan Home Care
  1. Aspek fisik 
  2. Manajerial 
  3. Sumber daya 
  4. Pelayanane. Pembiayaan
C. Penilaian Home Care
  1. Kelengkapan dokumen 
  2. Kesesuaian pelayanan dari berbagai profesi 
  3. Kepuasan pelanggan 
  4. Kemandirian pasien/ keluarga
Besar harapan kami, semoga artikel yang berjudul "Persyaratan dan Cara Mendirikan Usaha Homecare" ini dapat bermanfaat dan memberikan wawasan tambahan bagi anda yang ingin mendirikan usaha homecare.