Menu Bar

Alamat : PERUM METRO GRAHA UB 22 JOMBANG - JAWA TIMUR ( Melayani Home Care - Perawatan Luka Modern )

1/29/2011

ASKEP KELAINAN NUTRISI


ASUHAN  KEPERAWATAN
KEBUTUHAN NUTRISI

2.1 DEFINISI :
·         Nutrisi adalah proses pengambilan zat-zat makanan penting (Nancy Nuwer
Konstantinides).
·         Jumlah dari seluruh interaksi antara organisme dan makanan yang dikonsumsinya        (Cristian dan Gregar 1985).
·         Dengan kata lain nutrisi adalah apa yang manusia makan dan bagaimana tubuh   menggunakannya.
·         Masyarakat memperoleh makanan atau nutrien esensial untuk pertumbuhan dan   pertahanan dari seluruh jaringan tubuh dan menormalkan fungsi dari semua proses tubuh.
·         Nutrien adalah zat kimia organik dan anorganik yang ditemukan dalam makanan dan diperoleh untuk penggunaan fungsi tubuh.
2.2 JENIS-JENIS NUTRIEN
1.      Karbohidrat 
Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hidrogen dan    oksigen.


 Karbohidrat dibagi atas :
·         Karbohidrat sederhana (gula) ; bisa berupa monosakarida (molekul tunggal yang   terdiri dari glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Juga bisa berupa disakarida (molekul ganda), contoh sukrosa (glukosa + fruktosa), maltosa (glukosa + glukosa), laktosa (glukosa + galaktosa).
·         Karbohidrat kompleks (amilum) adalah polisakarida karena disusun banyak
molekul glukosa.
·         Serat adalah jenis karbohidrat yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, tidak dapat dicerna oleh tubuh dengan sedikit atau tidak menghasilkan kalori tetapi dapat meningkatkan volume feces.                                                                                                  
 2. Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak terdiri atas gabungan gliserol dengan asam-asam lemak.
Fungsi lemak :
1.      sebagai sumber energi ; merupakan sumber energi yang dipadatkan dengan  mem berika n
9 kal/gr.
2.      Ikut serta membangun jaringan tubuh.
3.      Perlindungan.
4.      Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari tubuh.
5.      Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan lambung dan mencegah timbul rasa lapar kembali segera setelah makan.
6.      Vitamin larut dalam lemak.
3. Protein
Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis nutrien ini berupa struktur nutrien kompleks yang terdiri dari asam-asam amino. Protein akan dihidrolisis oleh enzim-enzim proteolitik. Untuk melepaskan asam-asam amino yang kemudian akan diserap oleh usus.
Fungsi protein :
1.      Protein menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme yang normal dan proses pengausan yang normal.
2.      Protein menghasilkan jaringan baru.
3.      Protein diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru dengan fungsi khusus dalam tubuh yaitu enzim, hormon dan haemoglobin.
4.      Protein sebagai sumber energi.
4. Vitamin
Vitamin adalah bahan organic yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan
berfungsi sebagai katalisator proses metabolisme tubuh.
Ada 2 jenis vitamin :
1.      Vitamin larut lemak yaitu vitamin A, D, E, K.
2.      Vitamin larut air yaitu vitamin B dan C (tidak disimpan dalam tubuh jadi harus ada didalam diet setiap harinya).
5. Mineral dan Air
Mineral merupakan unsure esensial bagi fungsi normal sebagian enzim, dan sangat penting dalam pengendalian system cairan tubuh. Mineral merupakan konstituen esensial pada jaringan lunak, cairan dan rangka. Rangka mengandung sebagian besar mineral. Tubuh tidak dapat mensintesis sehingga harus disediakan lewat makanan.
Tiga fungsi mineral :
1.      Konstituen tulang dan gigi ; contoh : calsium, magnesium, fosfor.
2.      Pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan komposisi cairan tubuh ; contoh Na, Cl (ekstraseluler), K, Mg, P (intraseluler).
3.      Bahan dasar enzim dan protein.
2.3 MALNUTRISI
Kekurangan intake dari zat-zat makanan terutama protein dan karbohidrat. Dapat mempengaruhi pertumbuhan, perkembngan dan kognisi serta dapat memperlambat proses penyembuhan.
Tipe-tipe malnutrisi :
1.      Defisiensi Nutrien ; contoh : kurang makan buah dan sayur menyebabkan kekurangan vitamin C yang dapat mengakibatkan perdarahan pada gusi.
2.      Marasmus ; kekurangan protein dan kalori sehingga terjadinya pembongkaran lemak tubuh dan otot. Gambaran klinis : atropi otot, menghilangnya lapisan lemak subkutan, kelambatan pertumbuhan, perut buncit, sangat kurus seperti tulang dibungkus kulit.
3.      Kwashiorkor ; kekurangan protein karena diet yang kurang protein atau disebabkan karena protein yang hilang secara fisiologis (misalnya keadaan cidera dan infeksi). Ciri-cirinya : lemah, apatis, hati membesar, BB turun, atropi otot, anemia ringan, perubahan pigmentasi pada kulit dan rambut.
2.4  EFEK MALNUTRISI TERHADAP SISTEM TUBUH
1.      Neurologis/temperatur regulasi Menurunkan metabolisme dan suhu basal
tubuh.
2.      Status mental Apatis, depresi, mudah terangsang,
penurunan fungsi kognitif, kesulitan
pengambilan keputusan.
3.      Sistem imun
Produksi sel darah putih Resiko terhadap penyakit infeksi bila leukosit turun.
4.      Muskuloskeletal Penurunan massa otot, terganggunya
kordinasi dan ketangkasan.
5.      Kardiovaskuler Gangguan irama jantung, atropi jantung,
pompa jantung turun.
6.      Respiratori Atropi otot pernafasan, pneumonia.
7.      Gastrointestinal Penurunan massa feces, penurunan enzim pencernaan, penurunan proses absorbsi, mempersingkat waktu transit, meningkatkan
pertumbuhan bakteri, diare, mengurangi
peristaltik.
8.      Sistem urinaria Atropi ginjal, mengubah filtrasi dan
keseimbangan cairan dan elektrolit.
9.      Sistem hati dan empedu Mengurangi penyimpanan glukosa,
mengurangi produksi glukosa dari asam
amino, mengurangi sintesa protein.
2.5  PERENCANAAN  MAKAN
            Daftar Makanan
è 6-12 Bulan
         Susu ASI atau susu formula.
          Sereal dan roti Sereal dicampur dengan susu. Dilanjutkan dengan roti dan sereal lainnya. Dilanjutkan dengan sereal
lainnya. Dilanjutkan dengan sereal bayi sampai 18 bulan.
         Buah dan sayur dijus - Mulai dengan jus 1 mangkok, memenuhi kebutuhan vitamin C. Lu n a k. 1 mangkok jus, buah lunak dan sayur yang dimasak. Sayur dan buah bisa diberikan 4 kali sehari termasuk jus.
         Daging dan sumber protein lain. - - Daging giling
dan daging yang dipotong, daging sapi, telur, ikan,
kacang, polong¬polongan,keju. Daging ataupun protein diberikan 2 kali sehari.
è Toodler dan Preschool
Rata-rata anak-anak toddler atau preschool umumnya membutuhkan :
·         Susu ; 2 atau 3 kali dalam 1 hari. Dalam I kali minum kira-kira '/2 - ~ gelas.
·         Daging ; 2 kali atau lebih dalam 1 hari.
·         Sereal dan roti ; 4 kali atau lebih dalam 1 hari.1 kali pemberian kira-kira '/2-1 potong roti atau '/2 - ~ gelas bubur.
·         Sayur dan buah-buahan ; 4 kali atau lebih dalam 1 hari. Itu meliputi sekurang-kurangnya 1 kali atau lebih pemberian jeruk dan 1 kali pemberian sayuran hijau/kuning.

è Anak Sekolah
Anak sekolah membutuhkan jumlah yang sama dengan penyediaan makanan dasar yang dibutuhkan oleh anak usia preschool. Tapi kebutuhan lebih banyak dari anak preschool.
Contoh :
Susu satu gelas, daging 6-8 potong, sayur 1/3 - 1/2 gelas, roti 1 - 2 iris, sereal '/2 - 1 mangkok.
è Adolesence
Remaja membutuhkan energi untuk kebutuhan mereka dan didalam makanannya membutuhkan susu, daging, sayuran hijau dan kuning. Orang tua dianjurkan memberikan sayur dan buah.
è Dewasa Muda
Harus terjadi keseimbangan antara intake makanan dengan jumlah kalori yang keluar, khususnya pada wanita hamil dan menyusui.
Wanita hamil dan menyusui membutuhkan :
• Protein
• Calsium dan fosfor
• Magnesium 150 mg/hari
• Besi
• Iodine 175 mg/hari
• Seng 5 mg lebih banyak dari kebutuhan seharinya untuk pembentukan jaringan   
   baru.
è Midle Age Adult (Dewasa Tengah)
Intake kalori perlu dikurangi karena penurunan BMR, pertumbuhan sudah lengkap dan aktivitas berkurang. Penurunan intake bertujuan mencegah obesitas. Mereka sebaiknya berhati-hati dalam memilih makanan. Makanan yang dianjurkan makanan rendah lemak, unggas, ikan, kacang, dan telur hanya boleh 3 kali seminggu.
Sayur, buah, sereal dan roti kasar dapat memenuhi kebutuhan serat dan protein.
è Manula
Terjadi perubahan fisiologis seperti : kurangnya gigi, kurangnya kemampuan merasa dan mencium yang dapat berpengaruh pada kebiasaan makanan. Perubahan fisiologis lainnya
• Penurunan sekresi empedu dan asam lambung
• Penurunan peristaltik
• Berkurangnya sirkulasi
• Menurunkan toleransi glukosa
• Menurunkan massa tulang
• BB turun
Pedoman nutrisi untuk manula menurut Raab dan Raab
·         Mengurangi konsumsi lemak dengan minum susu rendah lemak, memakan lebih banyak unggas-unggasan dan ikan dari pada daging merah. Batas porsi daging adalah 4-6 ons perhari. Tambahan lemak yang terbatas dari butter, margarin, dan salad berminyak.
·         Konsumsi makan penutup seperti buah segar atau kalengan, puding yang dibuat dari susu rendah lemak lebih baik dari pada mengkonsumsi pie, biscuit, cake atau es krim.
·         Yakinkan bahwa intake daging, unggas, ikan, telur dan keju cukup, karena konsumsi makanan ini berkurang pada manula.
·          Karena toleransi glukosa menurunkan konsumsi karbohidrat komplek seperti roti, sereal, beras, pasta, kentang dan kacang-kacangan lebih baik dari makanan yang banyak mengandung gula.
·         Mengkonsumsi sekitar 800 mg kalsium untuk mencegah kerapuhan tulang. Susu dan produk-produknya seperti keju, yoghurt, sup krim, puding susu, produk susu yang dibekukan adalah sumber kalsium yang utama.
·         Cukup konsumsi vitamin D untuk mempertahankan keseimbangan kalsium. Didapatkan dari susu. Bila susu dan produknya tidak dapat mentoleransi defesiensi laktosa, suplemen vitamin D bisa diberikan.
·         Diet rendah garam pada manula yang menderita hipertensi dan penyakit kardiovaskuler. Hindari sup kalengan, kecap, mustar, garam, rokok dan lain-lain.
·         Penggunaan aspirin dapat menurunkan intake daging dan kebutuhan zat besi akan meningkat.
·         Kesulitan mengunyah buah-buahan dan sayur-sayuran dapat menyebabkan defesiensi vitamin A dan C, mineral dan serat. Buah dan sayur yang dipotong, sayur berdaun hijau lebih baik. Dan mengganti daging, unggas, ikan yang susah dikunyah.
·         Memperbanyak konsumsi makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi dan mengurangi penggunaan zat-zat laxatif.
Makanan sebaiknya :
·         Menarik, warna lebih ditonjolkan untuk menimbulkan selera makan.
·         Memasak makanan dengan baik, agar mudah dikunyah oleh gusi.
·         Menyedikan zat-zat makanan yang penting, baru kemudian yang
bergula/karbohidrat.
·         Tidak menyediakan teh, kopi pada sore dan malam hari yang dapat membuat insomnia
Penilaian
Penilaian status gizi, perawat menggunakan ‘ABCD’ (Anthropometric Biokimia Clinical sign Dietary history).
è Pengukuran Anthropometrik
Mengukur besar dan komposisi tubuh. Efektif untuk mengetahui status protein dan kalori. Meliputi pengukuran TB, BB, lipatan kulit dan lingkar lengan.
·         Lingkar pertengahan lengan atas
Untuk mengetahui massa otot lengan bawah horizontal, rileks (diletakkan pada paha). Diambil garis tengah antara processus acromion (bahu) dengan processus olecranon pada siku.
·         Lipatan kulit trisep
Indikasi lemak tubuh dan penyimpanan energi. Lipatan kulit terdiri dari jaringan subkutan, tidak di bawah otot. Ditentukan titik tengah lengan atas bagian belakang, ditarik lurus sejajar dengan tulang humerus. Diletakkan alat ukur (kaliper) di bawah jari yang mencubit, baru diukur.
·          Lingkar otot lengan
Indikasi indeks protein tubuh. Lingkar otot lengan sama dengan lingkar pertenghan lengan atas (mm) - (3,14 x lipatan kulit trisep (mm).
è Data Biokimia
Deteksi malnutrisi subklinis. Sampel urin dan darah dapat dibuat untuk mengukur nutrien atau metabolit (produk akhir enzim). Yang sering digunakan sekarang adalah
·         Indikator Hb dan Hematokrit
Hb turun " kekurangan Fe, anemia.
Hematokrit meningkat " dehidrasi.
·         Albumin Serum
Merupakan 50% total serum protein untuk keseimbangan cairan dan elektrolit, transpor nutrien, hormon dan obat-obatan. Albumin berguna sebagai indikator kekurangan protein yang berat. Karena dalam tubuh kita banyak albumin. Kerusakannya berlangsung lambat dan perubahan konsentrasinya juga lambat. Kondisi yang mengakibatkan kekurangan albumin seperti penyakit hati, kerusakan ginjal lanjut, infeksi, kanker, gangguan absorbsi. Di sini tingkat serum albumin hanya digunakan sebagai suatu indikator beberapa protein tertentu.
·         Transferin
Adalah protin darah yang membawa besi dan mentranspornya ke seluruh tubuh. Jumlah transferin adalah indikator yang paling sensitif untuk menentukan kekurangan protein dari serum albumin karena transferin merespon lebih cepat terhadap perubahan intake protein dan sedikit dalam tubuh. Transferin banyak diproduksi dalam hati. Jumah transferin yang meningkat bila penyimpanan besi rendah. Jumlah transferin menurun bila penyimpanan besi berlebih. Kondisi yang menurunkan jumlah transferin : penyakit hati, penyakit ginjal lanjut dan luka bakar. Karena banyak laboratorium tidak mempunyai peralatan untuk memeriksa transferin, secara langsung, perkiraan jumlah transferin klien dilakukan dengan Total Iron-Binding Capacity (TIBC). Tes TIBC lebih banyak digunakan karena lebih sensitif.
·         Menghitung total Limfosit
Kurang kalori protein dan defesiensi nutrisi yang serius dapat menekan sistem imun. Limfosit total berkurang karena terjadi penurunan protein.
·         Keseimbangan Nitrogen
Digunakan untuk memperkirakan derajat protein yang sedang digunakan dan diubah dalam tubuh. Tes untuk mengukur nitrogen adalah : Blood Urea Nitrogen (BUN), Urine Urea Nitrogen (UUN). Untuk itu diperlukan pengumpulan urin 24 jam. Urea adalah produk akhir utama metabolisme protein dan asam amino. Terbentuk dari detoksifikasi amonia oleh hati dan ditranspor ke ginjal untuk diekskresi melalui urin. Konsentrasi urea di darah dan urin, langsung dipengaruhi oleh intake dan kekurangan jumlah protein dalam tubuh, produksi rata-rata urea di hati dan rata-rata bersihan urea di ginjal. Peningkatan BUN mungkin disebabkan untuk kelebihan intake protein, dehidrasi berat, sakit parah dan malnutrisi, tetapi juga dapat disebabkan ekskresi urea yang tidak adekuat berhubungan dengan penyakit ginjal atau obstruksi urinary. Penurunan BUN dapat disebabkan oleh rendahnya protein dalam diet. Peningkatan UUN dapat terjadi karena kelaparan berat.
·         Ekskresi Kreatinin
Kreatinin adalah hasil akhir dari pembentukan kreatinin saat energi dilepaskan dari fosfokreatin, penyimpanan energi selama metabolisme otot rangka. Rata-rata pembentukkan kreatinin berbanding langsung dengan total massa otot. Kreatinin dibersihkan dari aliran darah oleh ginjal dan diekskresi di urin sebanding dengan pembentukannya. Ekskresi kreatinin dikarenakan juga oleh refleks total massa otot. Pada atropi otot rangka karena malnutrisi dapat menurunkan ekskresi kreatinin. Pengukuran kreatinin urin dengan pengumpulan urin 24 jam. Standar ekskresi kreatinin dipengaruhi oleh jenis kelamin dan TB. Standar ekskresi kreatinin ini digunakan dengan pengukuran kreatinin untuk menentukan Creatinin Height Index (CHI) dalam persen. Contoh : CHI = 70 % artinya massa otot rangka klien kira-kira 70 % diharapkan pada orang dengan ukuran tubuh yang sama.
Clinical Sign / Gejala klinis
      Tanda-Tanda  Normal
 Tanda-Tanda  Abnormal
Rambut Mengkilat, tidak kering
berminyak Berminyak, kering, kusam,
jarang

Kulit Halus, lembab, turgor baik Kering, berminyak, ruam,
kasar, bersisik, memar

pecah-pecah

Mata Cemerlang, bersih Kering, merah
Lidah Pink, basah
Membran mukosa Pink, merah, basah Merah, kering, retak
Kardiovaskuler HR dan TD normal, irama jantung teratur
HR dan TD naik, irama
jantung tidak teratur

Otot Pertumbuhan baik, kuat, tonus
baik, lemak di bawah kulit (+)
Tonus buruk, gangguan
tingkat perkembangan

Gastrointestinal Nafsu makan baik, eliminasi teratur dan normal
Manifestasi anoreksia, ketidakmampuan mencerna, diare, konstipasi

Tenaga Semangat, energik, dapat tidur
dengan baik Energi menurun, lelah,
apatis, kurng tidur

Neurologi Refleks normal, waspada,
perhatian (+) emosi stabil
Refleks menurun, mudah
marah, perhatian menurun,
bingung, emosi labil

BB Normal ; BB, TB seimbang sesuai usia
> BB / < BB
















2.6  Dietary History (latar belakang diet)
Umumnya terdiri dari data tentang pola dan kebiasaan makan, pemilihan makanan, pembatasan-pembatasan, intake cairan setiap hari, penggunaan suplemen vitamin dan mineral termasuk masalah diet seperti kesulitan mengunyah / meneguk, aktivitas fisik , riwayat kesehatan dan cara penyediaan / pengolahan makanan untuk memperoleh data tentang pola dan kebiasaan makanan, digunakan tipe diet selama 24 jam secara detail intake makanan lebih dari 3 kali sehari dalam satu minggu. Dokumen-dokumen tentang diet ini perawat dan klien dapat membandingkan daftar makanan dengan standar RDA atau dengan menentukan apakah klien dapat menerima diet nutrisi seimbang. Perawat mendapatkan sudut pandang klien dari status nutrisinya.
Ada sekitar 50 zat nutrisi esensial yang dibutuhkan tubuh untuk dapat menjalankan fungsinya dengan normal atau optimal yang tidak dapat digantikan dengan zat lainnya. Secara rutin, zat nutrisi esensial itu dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses ekskresi, oleh karena itu kita harus harus selalu menjaga keberadaan nutrisi esensial di dalam tubuh melalui makanan kita sehari-hari.
Zat nutrisi dapat dikatakan sebagai zat yang esensial jika memenuhi 2 kriteria sebagai berikut :
·         merupakan zat yang penting untuk kesehatan, dan
·         tubuh tidak dapat mensintesisnya dalam jumlah yang memadai. Dengan demikian, glukosa, meskipun "penting" bagi metabolisme normal, tidak digolongkan sebagai esensial karena tubuh biasanya dapat mensintesis semua yang dibutuhkan, dari asam amino.
Selain itu, jumlah nutrisi esensial yang harus ada dalam makanan untuk menjaga kesehatan bukanlah kriteria untuk menentukan apakah substansi sangat penting. Setiap hari diiperlukan sekitar 1500 gram air, 2 gram asam amino methionine, namun hanya sekitar 1 mg vitamin tiamin diperlukan per hari oleh tubuh kita.
Air merupakan salah satu zat nutrisi penting atau esensial karena kehilangan air melalui urine, kulit dan saluran pernafasan jauh lebih banyak daripada jumlah yang dapat disintesis oleh tubuh. Air dapat terbentuk dalam tubuh kita sebagai produk akhir fosforilasi oksidatif dan juga dari beberapa proses metabolisme. Oleh karena itu, untuk menjaga keseimbangan air, asupan air sangat penting.
Unsur mineral merupakan contoh zat yang tidak dapat disintesis atau dipecah-pecah tetapi terus hilang dari tubuh di dalam air kemih, tinja, dan berbagai proses sekresi lainnya. Mineral utama harus diberikan dalam jumlah yang cukup besar, sementara untuk unsur mineral lainnya diperlukan dalam jumlah yang lebih kecil. Kita telah mencatat bahwa 9 dari 20 asam amino merupakan zat nutrisi esensial. Dua asam lemak, linoleat dan linolenat, yang berisi sejumlah ikatan ganda dan melakukan peran penting dalam sistem kimia tubuh, juga termasuk dalam zat nutrisi esensial.

Daftar Zat Nutrisi Esensial :
Air
Unsur mineral
7 unsur mineral utama:
·         Calcium Ca
·         Phosphorus P
·         Potassium K (Latin kalium)
·         Sulfur S
·         Sodium Na (Latin natrium)
·         Chlorine Cl
·         Magnesium Mg
13 unsur trace mineral:
·         Iron Fe (Latin ferrum)
·         Iodine I
·         Copper Cu (Latin cuprum)
·         Zinc Zn
·         Manganese Mn
·         Cobalt Co
·         Chromium Cr
·         Selenium Se
·         Molybdenum Mo
·         Fluorine F
·         Tin Sn (Latin stannum)
·         Silicon Si
·         Vanadium V
Asam amino esensial:
·         Isoleucine
·         Leucine
·         Lysine
·         Methionine
·         Phenylalanine
·         Threonine
·         Tryptophan
·         Tyrosine
·         Valine
Asam lemak esensial:
·         Linoleic
·         Linolenic
Vitamins
Vitamin larut dalam air:
·         B1: thiamine
·         B2: riboflavin
·         B6: pyridoxine
·         B12: cobalamine
·         Niacin
·         Pantothenic acid
·         Folic acid
·         Biotin
·         Lipoic acid
·         Vitamin C
Vitamin larut dalam lemak:
·         Vitamin A
·         Vitamin D
·         Vitamin E
·         Vitamin K
Nutrisi esensial lainnya:
·         Inositol
·         Choline
·         Carnitine
Vitamin
Vitamin adalah sekelompok dari 14 organik nutrisi penting yang dibutuhkan dalam jumlah yang sangat kecil dalam makanan. Struktur kimia yang tepat dari vitamin pertama untuk ditemukan tidak dikenal, dan mereka hanya diidentifikasi dengan huruf abjad. Vitamin B ternyata terdiri dari delapan substansi yang sekarang dikenal sebagai vitamin B kompleks. Tanaman dan bakteri memiliki enzim yang diperlukan untuk mensistesis vitamin, dan itu adalah dengan makan baik tumbuhan atau daging dari hewan yang memakan tanaman itu, dari situlah kita mendapatkan vitamin.
Vitamin tidak memiliki struktur kimia khusus yang sama, tetapi mereka dapat dibagi menjadi vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Vitamin yang larut dalam air dalam bentuk bagian-bagian dari koenzim seperti NADSOH, Fad, dan koenzim A. vitamin yang larut dalam lemak (A, D, E, dan K) pada umumnya tidak berfungsi sebagai koenzim. Sebagai contoh, vitamin A (retinol) digunakan untuk membentuk pigmen yang sensitif terhadap cahaya di mata, dan kekurangan vitamin ini malam menyebabkan kebutaan.
Katabolisme vitamin yang tidak menyediakan energi kimia, walaupun beberapa dari mereka berpartisipasi sebagai koenzim dalam reaksi kimia yang melepaskan energi dari molekul lain. Meningkatkan jumlah vitamin dalam makanan melebihi minimum tertentu tidak selalu meningkatkan aktivitas enzim tersebut untuk vitamin yang berfungsi sebagai koenzim. Hanya jumlah yang sangat kecil koenzim berpartisipasi dalam reaksi kimia yang memerlukan mereka dan meningkatkan konsentrasi di atas tingkat ini tidak meningkatkan laju reaksi.
Jumlah vitamin yang masuk ke tubuh bervariasi tergantung pada jenis vitamin itu, apakah vitamin larut dalam air atau vitamin yang larut dalam lemak. Jumlah vitamin yang larut air dalam makanan meningkat, demikian juga jumlah yang diekskresikan dalam urine; sehingga akumulasi vitamin jenis ini dalam tubuh menjadi terbatas.
Di sisi lain, type vitamin yang larut dalam lemak dapat terakumulasi dalam tubuh karena mereka hanya sedikit diekskresikan oleh ginjal dan karena mereka larut dalam lemak dalam jaringan adiposa. Asupan dalam jumlah besar dalam dari vitamin tipe ini, terkadang dapat menimbulkan efek toksik bagi tubuh.
Ada sekitar 50 zat nutrisi esensial yang dibutuhkan tubuh untuk dapat menjalankan fungsinya dengan normal atau optimal yang tidak dapat digantikan dengan zat lainnya. Secara rutin, zat nutrisi esensial itu dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses ekskresi, oleh karena itu kita harus harus selalu menjaga keberadaan nutrisi esensial di dalam tubuh melalui makanan kita sehari-hari.
Zat nutrisi dapat dikatakan sebagai zat yang esensial jika memenuhi 2 kriteria sebagai berikut :
·         merupakan zat yang penting untuk kesehatan, dan
·         tubuh tidak dapat mensintesisnya dalam jumlah yang memadai. Dengan demikian, glukosa, meskipun "penting" bagi metabolisme normal, tidak digolongkan sebagai esensial karena tubuh biasanya dapat mensintesis semua yang dibutuhkan, dari asam amino, misalnya.
Selain itu, jumlah nutrisi esensial yang harus ada dalam makanan untuk menjaga kesehatan bukanlah kriteria untuk menentukan apakah substansi sangat penting. Setiap hari diiperlukan sekitar 1500 gram air, 2 gram asam amino methionine, namun hanya sekitar 1 mg vitamin tiamin diperlukan per hari oleh tubuh kita.
Air merupakan salah satu zat nutrisi penting atau esensial karena kehilangan air melalui urine, kulit dan saluran pernafasan jauh lebih banyak daripada jumlah yang dapat disintesis oleh tubuh. Air dapat terbentuk dalam tubuh kita sebagai produk akhir fosforilasi oksidatif dan juga dari beberapa proses metabolisme. Oleh karena itu, untuk menjaga keseimbangan air, asupan air sangat penting.
Unsur mineral merupakan contoh zat yang tidak dapat disintesis atau dipecah-pecah tetapi terus hilang dari tubuh di dalam air kemih, tinja, dan berbagai proses sekresi lainnya. Mineral utama harus diberikan dalam jumlah yang cukup besar, sementara untuk unsur mineral lainnya diperlukan dalam jumlah yang lebih kecil. Kita telah mencatat bahwa 9 dari 20 asam amino merupakan zat nutrisi esensial. Dua asam lemak, linoleat dan linolenat, yang berisi sejumlah ikatan ganda dan melakukan peran penting dalam sistem kimia tubuh, juga termasuk dalam zat nutrisi esensial.
Daftar Zat Nutrisi Esensial :
Air
Unsur mineral
7 unsur mineral utama:
·         Calcium Ca
·         Phosphorus P
·         Potassium K (Latin kalium)
·         Sulfur S
·         Sodium Na (Latin natrium)
·         Chlorine Cl
·         Magnesium Mg
13 unsur trace mineral:
·         Iron Fe (Latin ferrum)
·         Iodine I
·         Copper Cu (Latin cuprum)
·         Zinc Zn
·         Manganese Mn
·         Cobalt Co
·         Chromium Cr
·         Selenium Se
·         Molybdenum Mo
·         Fluorine F
·         Tin Sn (Latin stannum)
·         Silicon Si
·         Vanadium V
Asam amino esensial:
·         Isoleucine
·         Leucine
·         Lysine
·         Methionine
·         Phenylalanine
·         Threonine
·         Tryptophan
·         Tyrosine
·         Valine
Asam lemak esensial:
·         Linoleic
·         Linolenic
Vitamins
Vitamin larut dalam air:
·         B1: thiamine
·         B2: riboflavin
·         B6: pyridoxine
·         B12: cobalamine
·         Niacin
·         Pantothenic acid
·         Folic acid
·         Biotin
·         Lipoic acid
·         Vitamin C
Vitamin larut dalam lemak:
·         Vitamin A
·         Vitamin D
·         Vitamin E
·         Vitamin K
Nutrisi esensial lainnya:
·         Inositol
·         Choline
·         Carnitine
Vitamin
Vitamin adalah sekelompok dari 14 organik nutrisi penting yang dibutuhkan dalam jumlah yang sangat kecil dalam makanan. Struktur kimia yang tepat dari vitamin pertama untuk ditemukan tidak dikenal, dan mereka hanya diidentifikasi dengan huruf abjad. Vitamin B ternyata terdiri dari delapan substansi yang sekarang dikenal sebagai vitamin B kompleks. Tanaman dan bakteri memiliki enzim yang diperlukan untuk mensistesis vitamin, dan itu adalah dengan makan baik tumbuhan atau daging dari hewan yang memakan tanaman itu, dari situlah kita mendapatkan vitamin.
Vitamin tidak memiliki struktur kimia khusus yang sama, tetapi mereka dapat dibagi menjadi vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Vitamin yang larut dalam air dalam bentuk bagian-bagian dari koenzim seperti NADSOH, Fad, dan koenzim A. vitamin yang larut dalam lemak (A, D, E, dan K) pada umumnya tidak berfungsi sebagai koenzim. Sebagai contoh, vitamin A (retinol) digunakan untuk membentuk pigmen yang sensitif terhadap cahaya di mata, dan kekurangan vitamin ini malam menyebabkan kebutaan.
Katabolisme vitamin yang tidak menyediakan energi kimia, walaupun beberapa dari mereka berpartisipasi sebagai koenzim dalam reaksi kimia yang melepaskan energi dari molekul lain. Meningkatkan jumlah vitamin dalam makanan melebihi minimum tertentu tidak selalu meningkatkan aktivitas enzim tersebut untuk vitamin yang berfungsi sebagai koenzim. Hanya jumlah yang sangat kecil koenzim berpartisipasi dalam reaksi kimia yang memerlukan mereka dan meningkatkan konsentrasi di atas tingkat ini tidak meningkatkan laju reaksi.
Jumlah vitamin yang masuk ke tubuh bervariasi tergantung pada jenis vitamin itu, apakah vitamin larut dalam air atau vitamin yang larut dalam lemak. Jumlah vitamin yang larut air dalam makanan meningkat, demikian juga jumlah yang diekskresikan dalam urine; sehingga akumulasi vitamin jenis ini dalam tubuh menjadi terbatas.
Di sisi lain, type vitamin yang larut dalam lemak dapat terakumulasi dalam tubuh karena mereka hanya sedikit diekskresikan oleh ginjal dan karena mereka larut dalam lemak dalam jaringan adiposa. Asupan dalam jumlah besar dalam dari vitamin tipe ini, terkadang dapat menin efek toksik bag
2.8  PARAMETER BERAT BADAN IDEAL
Dalam menentukan gemuk tidaknya seseorang, ada beberapa rumus/paramter  yang bisa digunakan.
Parameter pertama dan paling beken adalah rumus  “Body Mass Index” (BMI). Tapi BMI ini hanya bisa diaplikasikan untuk orang dewasa, kecuali wanita hamil. Pada wanita hamil tak  bisa digunakan karena akan  bias oleh berat buah kehamilan dan kenaikan berat badan yang biasa terjadi pada wanita hamil normal. Orang Eropa memiliki batas overweight 25 dan batas obesitas 30. Di atas 25 disebut overweight, lebih dari 30 disebut obesitas. Sementara orang Asia, 23 sudah disebut overweight, 25 obesitas. Batas bawahnya 18,5. Jadi, IMT normal orang Asia adalah 18,5 – 23.
Rumus BMI       = berat badan (kilo gram) dibagi dengan kuadrat tinggi badan (meter)
= satuannya  kg/ m2.
Kriteria BMI menurut World Health Organization (WHO):
Indeks BMI
KATAGORI
< 18,5
Under weight (berat badan kurang)
18,5 – 24,9
Normal
25 – 29,9
Overweight (berat badan berlebih )
> 30
Obese (gemuk )
    
Parameter kedua, adalah ukuran lingkar pinggang. Ukuran lingkar pinggang normal perempuan adalah kurang dari 80 cm, sementara pria kurang dari 90 cm. Walaupun IMT normal, tetapi kalau lingkar pinggangnya lebih dari 80, maka ia harus menurunkan BB-nya, karena risiko mendapat penyakit meningkat. 
Ukuran lingkar pingang sebetulnya sudah cukup bisa menjadi parameter.  Ukuran pinggang yang lebih dari normal menggambarkan banyaknya lemak yang tertimbun di daerah perut. Lemak perut ini cukup berbahaya, karena ia berada di dekat organ-organ internal, seperti hati dan usus, sehingga lemak yang berlebihan itu bukan alat pasif untuk menyimpan kelebihan energi, melainkan mengeluarkan hormon tetentu yang bisa memengaruhi semua itu.
Itu sebabnya, orang yang memiliki lingkar pinggang lebih dari normal berisiko mendapat penyakit lebih banyak. “Hormon yang dikeluarkan oleh sel-sel lemak dapat memengaruhi berbagai hal, antara lain orang menjadi resisten terhadap insulin. Sel-sel tubuhnya tidak bereaksi dengan insulin yang dikeluarkannya sendiri. Akibatnya, gula darah jadi tinggi, kadang-kadang turun mendadak.”
Parameter ketiga, body fat analyzer (BFA) untuk mengukur komposisi lemak tubuh. Komposisi lemak tubuh normal pada perempuan berkisar 11 – 20 persen, tergantung usia. Semakin tua usia, semakin banyak persentase fat-nya. Idealnya, sih, memang diukur persentase atau komposisi lemak tubuhnya, karena tujuan menurunkan BB seharusnya adalah menurunkan lemak tubuh. Hanya saja, BFA butuh alat khusus.”

Rendah
Sedang
Tinggi
Pria
< 10%
11 – 20 %
> 20%
Wanita
< 17%
18 – 30%
> 30%

Rumus yang digunakan untuk pengukuran body fat versi Dephan USA ( yang tidak memerlukan bantuan alat) adalah sebagai berikut :

Pria             =  86.010 x log10(abdomen – neck) – 70.041 x log10(height) + 36.76
Wanita        = 163.205 x log10(waist + hip – neck) – 97.684 x log10(height) – 78.387.
Adapun cara pengukuran untuk masing-masing parameter adalah sebagai berikut :
Ukuran
Cara Mengukur
Lingkar Perut
Ukur lingkar perut dengan menempelkan pita ukur ke pusar, dan lingkarkan pita ukur ke lingkar perut sejajar dengan lantai. Kedua tangan tetap berada disamping (usahakan mengukur dengan bantuan teman anda). Keluarkan napas dengan perlahan, tahan, dan catat hasil pengukuran. Bulatkan hasil pengukuran 1/2 inch kebawah.
Lingkar Leher
Ukur lingkar leher tepat dibawah laring (Adam’s Apple) dan tegak lurus dengan leher. Pengukuran tidak boleh dilakukan tepat pada Adam’s Apple, dan usahakan tidak terlalu bawah (sehingga mengenai bahu/trapezius). Kepala berdiri tegak, dan melihat kedepan selama pengukuran, dengan bahu relaks (tidak dinaikkan, atau dibungkukkan). Lingkarkan pita ukur ke leher, pita harus sejajar dengan lantai. Catat hasil pengukuran, dan bulatkan 1/2 inch keatas.
Lingkat Pinggul (wanita)
Ukur lingkar pinggul dari sisi kanan pinggul, lingkarkan pita ukur ke pinggul anda melewati pantat. Pastikan pita ukur sejajar dengan lantai. Kencangkan pita ukur secukupnya untuk hasil yang optimal. Catat hasil pengukuran dan bulatkan 1/2 inch kebawah.
Contoh perhitungan ( semua dikonversi menjadi inci, 1 Inchi = 2,53 cm)
Lingkar leher      = 43cm ~ 17 inch
Lingkar perut     = 84cm ~ 33 inch
Tinggi badan      = 170cm ~ 67 inch
%body fat          = 86.010 x log10(33-17) – 70.041 x log10(67) + 36.76
                           = 86.010 x 1.20412 – 70.041 x 1.82607 + 36.76
                           = 103.56636 – 127.89977 + 36.76
                           = 12.4265
 
ASUHAN KEPERAWAT KELAINAN NUTRISI
 3.1  Anorexia
Merupakan penurunan napsu makan yang merupakan gejala umum pada banyak penyakit dan dapat disebabakan oleh makanan, obat, emosi, ketakutan, masalah psikologi dan infeksi.
Anoreksia jangka panjang dapat menyebabkan ketidak seimbangan elektrolit yang dapat menyebabkan dysritmia jatung. Makan merupakan salah satu cara dalam menaikan berat badan akan tetapi pemberian makanan melalui selang atau infuse dapat menjadikan sebuah pilihan. Tanyakan kepada pasien apa oenyebab merekan kehilangan napsu makan dan apa yang dapat meningkatkan napsu makan tersebut.
Ø  Tindakan keperawatan pada pasien anoreksia adalah
1.      dokumentasi intake output
2.      monitoring tanda vital
3.      elektrolit
4.      elektrokardiogram
5.      monitoring jumlah cairan yang masuk                 
Merupakan klainan makan yang sering tejadi pada wanita usia 12 sampai dengan 18 tahun. Diperkirakan 10% dari populasi mengalami anoreksia.
Ø  Tanda awal dari anoresia nervosa terdiri dari:
1.      kehilangan berat badan
2.      rendah harga diri
3.      konfulsif terhadap diet
4.      perubahan body image
Ø  Tanda lanjut terdiri dari:
1.      amenorehea pada wanita
2.      ketidak seimbangan elektrolit
3.      disritmia jantung
4.      konstipasi
5.      kulit kering
6.      bradi kardi
7.      hypothermia
8.      hypotensi
9.      kehilangan otot
Ø  Intervensi Therapeutik
Perawatan pasien dengan anoresia nervosa harus dilakukan oleh multidispilin keilmuan. Pasien kadang tidak memerlukan obat. Pasien biasanya encari pertolongan karena mereka tidak mendapatkan hasil yang baik pada perawatan sebelumnya.
Pertolongan lebih awal akan mendapatkan prognosis yang baik. Diatas 18% pasien meninggal karena kelaparan dan komplikasi dari itu. Pemebrian ciaran dan nutrisi intravena diperlukan jika pasien mengalami penurunan berat badan yang hebat, ancaman dari ketidak seimbangan cairan, dan disritmia atau gejala lain yang berhubungan.
Pengembalian berat badan ke normal membutuhkan waktu yang lama dan merupakan proses yang lambat.
Ø  Komplikasi
1.      Kekurangan nutrisi yang kronis
2.      kekurangan energy
3.      penurunan tekanan darah dan nadi
4.      gagal jantung dan ginjal
5.      osteoporosis
6.      penurunan otot
·         Bulimia Nervosa
Kelainan makan yang ditandai dengan menginduksi muntah oleh sendiri. Sering terjadi pada wanita muda.
Ø  Tanda dan Gejala
1.      Tanda dan gejala mirip dengan anoreksia nervosa dengan tanda khas erosi bagian enamel gigi karena asam lambung.
2.      Biasanya mereka lama di kamar mandi terutama setelah makan.
3.      Gangguan elektrolit
4.      Dysritmia
5.      Metabolik alkalosis
6.      Gagal jantung
7.      Hypokalemia
8.      hypokalsemia

Ø  Intervensi Terapeutik
Sama dengan anorexia nervosa.
PENGKAJIAN
Perawatan pasien degan gangguan makan merupakan tantangan tersendiri karena membutuhkan komunikasi yang baik dan realistis, kepercayaan merupakan modal utama dalam perawatan pasien dengan gangguan makan untuk mencegah terjadinya kekambuhan kembali.
Ø  Pengkajian dan Pengumpulan data
1.      catat ketidak adequatan nutrisi
2.      catat kehilangan berat badan 15% dibawah normal atau lebih
3.      kaji turgor kulit
4.      kaki kekuatan otot
5.      amenorrhea
6.      ketidak seimbangan elektrolit
7.      erosi gigi
Ø  Pemeriksaan lanjut:
1.      Anemia
2.      ketidak seimbangan elektrolit
3.      elektrokardiogram
Diagnosa  dan Intervensi Keperawatan
1.      Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan yang tidak adekuat dalam diet, kesulitan mengunyah atau menelan, hilangnya nafsu makan, mual/ muntah, kurangnya pengatahuan dasar nutrisi
Tujuan setelah dilakukan tindakan keperawatan pada klien, akan menunjukan peningkatan berat badan, peningkatan nafsu makan, tidak ada mual dan muntah, peningkatan pengetahuan tentang makanan bergizi
Intervensi keperawatan:
a. Mengurangi kondisi atau gejala penyakit yang menyebabkan penurunan
     nafsu makan
     Rasional: Mengurangi penyabab penurunan nafsu makan
b. Memberikan makanan yang disukai sedikit demi sedikit tetapi sering
    dengan memperhatikan jumlah kalori
    Rasional: Makanan kesukaan dapat meningkatkan nafsu makan
c. Timbang berat badan klien
    Rasional: Mengetahui keadekuatan nutrisi
d. Menata ruangan senyaman mungkin
    Rasional: Menciptakan suasana makan yang nyaman
e. Menurunkan stress psikologi
    Rasional: stress psikologi dapat menuntun nafsu makan
f. Sajikan makanan mudah dicerna
    Rasional: memudahkan klien yang kesulitan menelan
g. Berikan pendidikan tentang cara diet, kebutuhan kalori
    Rasional: Mengatur pola diet yang seimbang dan bergizi
2.      Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhungan dengan penurunan laju metabolic, asupan nutrient dan kilokalori yang berlebihan dalam diet, latihan atau aktivitas yang tidak adekuat
Tujuan Setelah dialakukan tindakan keperawatan pada klien, klien akan menyadari masalah berat badan, berpartisipasi dalam program penurunan berat badan yang terstruktur, berpartisipasi dalam program latihan yang teratur.
Kriteria hasil: Klien akan menurunkan berat badan atau mempertahankan pada berat badan ideal, menahan diri untuk tidak makan banyak dalam satu waktu tertentu.
Intervensi keperawatan
a. Hindari makanan yang mengandung lemak
    Rasional: Mengurangi penimbunan lemak tubuh
b. Berikan motivasi untuk menurunkan berat badan
    Rasional: Memberikan pemahaman akan pentingnya berat badan ideal
c. Lakukan program olahraga
    Rasional: Membakar lemak- lemak tubuh
d. Timbang berat badan pasien pada interval yang sesuai
    Rasional: Penuruan BB pasien dapat menjadi indicator keberhasilan
                     tingkat tindakan.
e. Bantu dengan menyesuaikan diit terhadap gaya hidup dan tingkat aktivitas
    Rasional: Menyesuaikan kebutuhan kalori dan aktivitas
3.      Resiko perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan nafsu makan, pola asupan makanan pada malam hari.
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada klien, akan menunjukan
asupan makanan dan cairan melalui oral tidak berlebihan.
Kriteria hasil: Klien akan menyadari adanya factor resiko, berpartisipasi dalam program latihan teratur, memelihara berat badan ideal, makan diit yang seimbang.
Intervensi keperawatan:
a. Pantau adanaya factor resiko kenaikan berat badan
    Rasional: Mengetahui factor-faktor resiko dan sebagai acuan untuk
b. Tentukan berat badan ideal pasien
    Rasional: Menentukan criteria hasil yang diinginkan
c. Timbang berat badan
    Rasional: Memantau tingkat keberhasilan dari tindakan yang dilakukan
d. Bantu pasien dalam mengembangkan rencana makan yang seimbang dan
    konsisten dengan tingkat penggunaan energy
    Rasional: Membantu menyeimbangkan antara asupan kalori dan energy
                      yang digunakan, mencegah peninbunan kalori berlebih
1.      Pasien mendapatkan berat badan yang sesuai
2.      pasien puas dengan tubuhnya
3.      pasien dapat menilai secara positif terhadap tubuhnya


BAB  IV
PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE (NGT)
4.1 Definisi NGT :
Selang Nasogastrik atau NG tube adalah suatu selang yang dimasukkan melalui
hidung sampai ke lambung. Sering digunakan untuk memberikan nutrisi dan 
obat-obatan kepada seseorang yang tidak mampu untuk mengkonsumsi makanan, 
cairan, dan obat-obatan  secara oral. Juga dapat digunakan untuk mengeluarkan 
isi dari lambung dengan cara disedot.
          Tujuan dan Manfaat Tindakan
          Naso Gastric Tube digunakan untuk:
·         Mengeluarkan isi perut dengan cara menghisap apa yang ada dalam    
             lambung(cairan,udara,darah,racun)
·         Untuk memasukan cairan( memenuhikebutuhan cairan atau nutrisi)
·         Untuk membantu memudahkan diagnosa klinik melalui analisa subtansi isi lambung
·         Persiapan sebelum operasi dengan general anaesthesia
·         Menghisap dan mengalirkan untuk pasien yang sedang melaksanakan operasi pneumonectomy  untuk mencegah muntah dan kemungkinan aspirasi isi lambung sewaktu recovery (pemulihan dari general anaesthesia)

          Nutrisi Enteral
          merupakan pemberian nutrient melalui saluran cerna dengan 
          menggunakan sonde (tube feeding).Nutrisi enteral direkomendasikan bagi
          pasien-pasien yang tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya secara volunter
          melalui asupan oral.Pemberian nutrisi enteral dini (yang dimulai dalam 12 jam
          sampai 48  jam setelah pasien masuk ke dalam perawatan intensif [ICU]) lebih
          baik dibandingkan pemberian nutrisi parenteral.
·         Manfaat dari pemberian nutrisi enteral antara lain:
·         Mempertahankan fungsi pertahanan dari usus
·         Mempertahankan integritas mukosa saluran cerna
·         Mempertahankan fungsi-fungsi imunologik mukosa saluran cerna
·         Mengurangi proses katabolic
·         Menurunkan resiko komplikasi infeksi secara bermakna
·         Mempercepat penyembuhan luka
·         Lebih murah dibandingkan nutrisi parenteral
·         Lama perawatan di rumah sakit menjadi lebih pendek dibandingkan dengan Nutrisi Parenteral
·         Pasien-pasien yang dapat diberikan nutrisi enteral adalah mereka yang tidak bisa makan, tidak dapat makan, dan tidak cukup makan (ASPEN, 1998)
Biasanya, adanya bunyi usus dan flatus merupakan indikator bahwa saluran cerna berfungsi, khususnya pada pasien-pasien paska pembedahan.
Namun, penelitian menunjukkan bahwa motilitas saluran cerna yang menurun pada periode paska operasi ini, hanya mempengaruhi lambung dan usus besar (kolon), dan tidak mempengaruhi fungsi usus halus.
Berkurangnya ataupun hilangnya bunyi usus tidak perlu sampai menghambat pemberian nutrisi enteral (Lewis et al 2001).
            4.2 KOMPLIKASI YANG DISEBABKAN OLEH NGT
1.      Komplikasi mekanis
    -Sondenya tersumbat.
    -Dislokasi dari sonde, misalnya karena ketidaksempurnaan
      melekatkatnya  sonde  dengan plester di sayap hidung.
2.      Komplikasi pulmonal: misalnya aspirasi.
Dikarenakan pemberian NGT feeding yang terlalu cepat
3.      Komplikasi yang disebabkan oleh tidak sempurnanya kedudukan sonde
     -Yang menyerupai jerat
     -Yang menyerupai simpul
     -Apabila sonde terus meluncur ke duodenum atau jejunum.Hal ini
      dapat langsung menyebabkan diare.
4.      Komplikasi yang disebabkan oleh zat nutrisi
Pemberian nutrisi enteral harus dilakukan secara bertahap.
                 Tahap pembangunan; dengan
ü mempergunakan mesin pompa
                            Hari 1 : kecepatan aliran 20 ml/jam = 480 ml/hari
                            Hari 2 : kecepatan aliran 40 ml/jam = 960 ml/hari
                            Hari 3 : kecepatan aliran 60 ml/jam = 1440 ml/hari
                            Hari 4 : kecepatan aliran 80 ml/jam = 1920 ml/hari
                            Hari 5 : kecepatan aliran 100 ml/jam = 2400 ml/hari
Kekurangan kebutuhan cairan dalam tubuh pada hari pertama sampai dengan hari keempat harus ditambahkan dalam bentuk air, teh atau dengan infuse
Selanjutnya ada dua kemungkinan:
Kemungkinan I
       Nutrisi enteral konsep 24 jam:
       Kecepatan aliran nutrisi enteral tetap 100 ml/jam = 2400
       ml/hari = 2400 kcal/hari.
Kemungkinan II
       Hari 6: kecepatan aliran 120 ml/jam (selama 20 jam/hari)
       Hari 7: kecepatan aliran 140 ml/jam (selama 17 jam/hari)
       Hari 8: kecepatan aliran 160 ml/jam (selama 15 jam/hari)
       Hari 9: kecepatan aliran 180 ml/jam (selama 13 jam/hari)
       Hari 10: kecepatan aliran 200 ml/jam (selama 12 jam/hari)
Nutrisi enteral konsep 12 jam
     Kecepatan aliran nutrisi enteral tetap 200 ml/jam = 2400ml/hari = 2400  
     kcal/hari Maksud konsep 12 jam ini agar pasien hanya terikat oleh
     pemberian nutrisi enteral selama 12 jam sehari. Misalnya,hanya antara
     jam  19 sampai jam 7 pagi sambil tidur.Apabila timbul rasa mual atau
    diare, pada waktu tahap pembangunan dianjurkan supaya kecepatan
    aliran nutrisi  enteral diturunkan 40 ml/jam.
4.3  Yang harus di perhatikan hal-hal sebagai berikut
A. Nutrisi enteral per sonde tak perlu dihentikan, bila
     1. diare ringan
     2. perut terasa penuh
     3. pasien terus menerus harus bertahak
     4. dislokasi sonde yang tidak terlalu berat
    Dalam hal ini, pasien dan perawat dapat menanggulanginya dengan
    cara-cara sebagai berikut :
        -- kecepatan nutrisi enteral harus diturunkan 40 ml/jam
        -- apakah ada kemungkinan kontaminasi pada waktu mempersiapkan
            zat nutrisi? Bila demikian, sistem saluran dan zat nutrisi harus
           diganti dengan yang baru dan bersih.
        -- periksa letak sonde. Gunakan stetoskop untuk mengauskultasi
            lambung sambil  menyemprot udara ke dalam sonde.
B. Nutrisi enteral harus dihentikan sementara sampai kesulitan-kesulitan 
     ditanggulangi, bila:
     1. muntah-muntah
     2. pilek (rinitis) yang berat
    3. kalau simtom-simtom dari A dalam waktu 48 jam tidak mereda
        Selama penghentian ini, perawat atau pasien harus secara teratur
        membersihkan sonde dengan menyemprotkan air atau teh agar sonde
        tidak tersumbat.
C. Nutrisi enteral harus langsung dihentikan dan konsultasi ke
     dokter, bila:
     1. muntah-muntah yang berat
     2. diare yang berat
     3. diduga aspirasi
     Kontrol rutin
        1. Setiap 2 hari menimbang berat badan
            -- ini merupakan kontrol rutin yang mudah dan efektif
            -- bila berat badan tidak naik atau bahkan menurun menunjukkan 
                sesuatu yang tidak sempurna
            -- dalam hal ini harus konsultasi ke dokter.
        2. Pasien atau perawat harus secara teratur membuat protokol
            tentang frekuensi, jumlah dan konsistensi dari tinja.
        3. Pasien atau perawat harus setiap kali mengontrol apakah letak
            tanda pada sonde masih berada di permukaan lubang hidung dan
            tidak tergeser. Sonde harus tetap melekat sempurna di sayap
            hidung dengan plester yang baik, tanpa menimbulkan rasa sakit.
       4. Mesin pompa dan sistem pipa plastik harus dikontrol baik- baik
           kebersihannya dan tidak boleh bocor
D. Indikasi dan Kontraindikasi Pemasangan NGT
     INDIKASI:
       • Pasien dengan distensi abdomen karena gas,darah dan cairan
       • Keracunan makanan minuman
       • Pasien yang membutuhkan nutrisi melalui NGT
       • Pasien yang memerlukan NGT untuk diagnosa atau analisa isi
         lambung
     KONTRAINDIKASI:
         Nasogastric tube tidak dianjurkan atau digunakan dengan berlebihan
         kepada beberapa pasien predisposisi yang bisa mengakibatkan
         bahaya sewaktu  memasang NGT,seperti:
         • Klien dengan sustained head trauma, maxillofacial injury, atau
           anterior  fossa skull fracture. Memasukan NGT begitu saja melalui
           hidung maka potensial akan melewati criboform plate, ini akan
           menimbulkan penetrasi intracranial.
        • Klien dengan riwayat esophageal stricture, esophageal varices,
          alkali
          ingestion juga beresiko untuk esophageal penetration.
        • Klien dengan Koma juga potensial vomiting dan aspirasi sewaktu
          memasukan NGT, pada tindakan ini diperlukan tindakan proteksi
          seperti airway dipasang terlebih dahulu sebelum NGT
        • Pasien dengan gastric bypass surgery yang mana pasien ini
           mempunyai  kantong lambung yang kecil untuk membatasi asupan
           makanan konstruksi bypass adalah dari kantong lambung yangkecil  
           ke duodenum dan bagian bagain usus kecil yang menyebabkan
           malabsorpsi mengurangi kemampuan untuk menyerap kalori dan      
           nutrisi
        4.4  Peralatan
  - Slang nasogastrik (ukuran tergantung pada kebutuhan pasien)
   - Pelumas/ jelly
   - Spuit berujung kateter 60 ml
   - Stetoskop
   - lampu senter/ pen light
   - klem
   - Handuk kecil
   - Tissue
   - Spatel lidah
   - Sarung tangan dispossible
   - Plester
   - Kidney tray
   - Bak instrumen

          4.5  Hasil Yang Diharapkan
 -Klien tidak mempunyai keluhan mual atau muntah.
    -Klien berkurang rasa nyeri dari distensi abdomen
    -Distensi abdomen berkurang
    -Kebutuhan Nutrisi terpenuhi
    -Tidak terjadi aspirasi

DAFTAR PUSTAKA
·         Fundamental Of Nursing, Carol Taylor Et All, 1997, Lippincott Raven Washington.
·         Fundamental Of Nursing, Concepts Process & Practice, Patricia A. Potter Et All. Third Edition, 1992, Mosby Year Book Washington.
·         Medical Surgical Nursing, Critical Thinking In Client Care, Priscilla Lemone, 1996. Addisson Wesley Nursing
·         Manual Of Nursing Practice, Sandra M. Nettina, 6 Th Edition, 1996 , Lippinciott Raven Publishers.
·         Nutrition Hand Book For Nursing Practice, Third Edition, Susan G. Dudek, 1997, Eashington Square Philadelphia ADA Pocket Guide to Enteral
·         Nutrition. American Dietetic Association, 2006.
·         Canaby A, Evans L and Freeman ( 2002 ) Nursing care of patients with nasogastric feedingtube. British Journal of Nursing 11 (6 )
·         Mallett, J& Dougherty, L (2000) Marsden Manual 5TH Ed Blackwell Science, United Kingdom